Makassar – Menyikapi kembali
maraknya aksi perkelahian kelompok (perpok) di wilayah Kecamatan Bontoala,
jajaran Polsek Bontoala menempatkan personel untuk melakukan penjagaan intensif
di lokasi rawan konflik yang dikenal warga sebagai “Jalur Gaza”.
Julukan Jalur Gaza merujuk pada kawasan yang terletak di
pertigaan Jalan Kandea, Jalan Bunga Ejaya, dan Jalan Bunga Ejaya Baru, tepatnya
di Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala, yang selama ini dikenal rawan bentrok
antar kelompok pemuda.
Untuk mengantisipasi dan menekan potensi kericuhan, personel
Polsek Bontoala dari Unit Opsnal yang dipimpin oleh Panit Ipda H. Firdaus
secara aktif melaksanakan patroli dan kegiatan hunting malam hari di sekitar
lokasi tersebut.
Kapolsek Bontoala, Kompol Dr. Andi Aris Abu Bakar, S.H.,
M.H., saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa langkah ini merupakan upaya maksimal
menjaga kondusifitas wilayah hukum Polsek Bontoala.
“Terkait kembali munculnya aksi perkelahian kelompok, kami
telah menempatkan personel untuk berjaga di Pos Mitigasi serta meningkatkan
patroli di titik-titik rawan,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh potensi yang ada akan
dimaksimalkan dalam menjaga harkamtibmas (pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat), serta berharap masyarakat turut andil dalam menciptakan situasi
yang aman dan tertib.
“Kami berharap masyarakat bisa menjadi polisi bagi dirinya
sendiri. Kalau warga ikut terlibat aktif menjaga lingkungannya, maka gangguan
kamtibmas bisa diminimalisir,” tambahnya.
Lebih jauh, Kapolsek Bontoala menegaskan bahwa pihaknya
tidak akan mentolerir pelaku-pelaku yang memicu konflik di wilayahnya. Ia sudah
menginstruksikan Unit Reskrim untuk segera menangkap dan memberikan tindakan
tegas secara terukur kepada pihak-pihak yang terlibat dalam aksi tawuran.
“Saya sudah perintahkan kepada Unit Reskrim untuk segera
menangkap para pelaku yang ditengarai terlibat dalam aksi tawuran. Tindakan
tegas akan kami ambil sesuai hukum yang berlaku,” tutupnya.