Cegah Tawuran Remaja, Polsek Rappocini Gelar Pembinaan Rohani


 Makassar – Momentum Ramadhan seharusnya dimanfaatkan untuk menjalankan ibadah. Namun apa yang dilakukan oleh remaja ini justru tidak bermanfaat dan cenderung bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Karena mereka ini diduga melakukan aksi tawuran atau perang kelompok, maka diamankan oleh Polsek Rappocini dari berbagai lokasi yang berbeda.

Kelompok remaja yang terjaring ini disanksi dengan menjalani pembinaan rohani, diajarkan cara membaca Al-Qur’an, dan mendengarkan tausiah.

“Kegiatan pembinaan rohani ini, merupakan agenda rutin Polsek Rappocini untuk remaja yang terjaring operasi kamtibmas maupun dalam hal restoratif justice” ucap Kapolsek Rappocini AKP Mustari Alam kepada media, Selasa (11/3/2025).

Remaja yang sebelumnya diamankan karena terlibat tawuran atau perang kelompok ditangani dengan pendekatan “restorative justice”. Mereka diminta membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya, yang disaksikan langsung oleh orang tua atau wali masing-masing.

Selanjutnya, para remaja tersebut mengikuti pembinaan rohani. Dalam kegiatan ini, mereka diajarkan tata cara mengaji, berdoa, dan shalat berjamaah. Selain itu, mereka juga mendapatkan tausiah di bawah bimbingan ustaz yang dikoordinir langsung oleh Aiptu Umar Zulkarnain.

“Agar remaja ini bisa diarahkan kepada hal-hal positif selama bulan suci Ramadhan,” tegasnya.

Lanjut Kapolsek, bahwa Polsek Rappocini sedang melakukan patroli Kamtibmas secara intensif selama bulan suci Ramadhan. Patroli ini dilakukan untuk merespon keluhan masyarakat terkait aktivitas negatif seperti balap liar, tawuran, dan penggunaan petasan, terutama setelah sholat tarawih hingga sahur.

“Para pelaku yang terjaring operasi kemudian diamankan dan dibawa ke Mapolsek Rappocini untuk diberikan pembinaan” ujarnya.

Upaya ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban serta saling menghormati.

“Semoga dengan langkah-langkah pembinaan yang diambil, kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang”. Pungkasnya.

Lebih baru Lebih lama